KISAH SEJATI (nyata) PENANTIAN MEMBUAHKAN LUKA, YA..... penantian tak terlupakan.

KISAH SEJATI Ku(nyata)

PENANTIAN MEMBUAHKAN LUKA, YA..... penantian tak terlupakan.





Sungguh diriku sangat tak berdaya... Apa memang ini ujian di berikan kepadaku.

Padahal ku percaya kau pun sangat mencintaiku...(ternyata sandiwara). Ku anggap kaulah segalanya buat ku, aku pun begitu mencintai dirimu lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Semua ku lakukan untukmu(apapun), ku selalu memberikan yang terbaik untukmu.

Kau ajari aku banyak hal...

Bagaimana menjadi wanita yang kau mau...

Bagaimana menjadi isteri yang sholehah...(trim)

Bagaimana menghormati suami kelak... (pembohong besar).

"Caramu mencintaiku sungguh membuat hati ku tulus menyintaimu... {ku diperdaya}.

Bila ku salah tak segan_segan kau marahi aku,... kau memang yang kumau... {ternyata siasat doang}".

"Kupercaya kau di sana tak akan menghianati dan menjaga kepercyaan yang ku beri,.. tapi semua sia_sia, tiada guna.{kau menduakan cinta tanpa kutahu}"



"Kau pulang dari perantauan ku do'akan selamat sampai tujuan, kau bilang 3 hari perjalanan sampai kampung halaman. Hari_hari ku tak tenang memikirkan kamu yang pergi pulang."

"Resah hati ku saat itu..4 hari kucoba hubungi keluargamu tapi kau tak kunjung datang.berdebar hatiku seketika itu..1 minggu setelah itu kucoba telpon lagi, tapi apa yang kudapat, tetap kabar yang sama... sesak nafas ini, nafsu makan pun juga sirna mendengar kau sampai berbulan_bulan tidak ada kabar.. Aku hanya bisa bersabar dan menahan, mengapa terjadi begini...?"

"Separuh jiwaku pergi.... tiada kesenangan lagi di hati...begitu menyiksaku..? kenyataan ini. Di manakah dia..? bagaimanakah keadaan dia...? senang atau sedihkah dia, tiap hari ku di selimuti rasa itu..musibah apa yang menimpanya...? perasaan itu menyiksaku hingga aku jatuh sakit...

Berbagai kesibukan telah kulakukan, dari organisasi sampai ikut dancer dan mengenal teman_teman dari dunia maya{internet}puas ku bercanda tertawa melampiaskan rasa... tapi ingatanku tetep aja ke dia... ingin ku menduakan cintanya tapi hatiku seperti terkunci rapat... bingung harus bagaimana...???"



"Aku hanya bisa berdoa dia datang dan selamat...mengapa kehadiran dia tak bisa terganti apa aku dah terlanjur mencintainya...?"



"Tak terasa 5bulan lamanya kujalani tanpamu... hari minggu waktu itu dia meneleponku... rasa rinduku seketika itu terobati... bahagia hatiku."



"Kau mulai bercerita... kaubilang ada halangan kau bilang ada musibah kau bilang ada kesulitan.. alasanmu membuatku tertegun.. tetap ku berusaha menpercyaimu."



"Kaupun juga minta maaf atas semua yang telah terjadi"



"Hatiku bahagia apa yang ku tunggu telah ada kabar... kau ucap masih sayang... kau bilang mencintaiku dan menungguku pulang, hati ku pun sangat senang. Aku pun berusaha mengerti keadaan ini.. tak terlintas sama sekali...rasa curiga saat itu{mungkin ini semua siasatmu agar aku tetap menjadi milikmu}."

"Selang 1bulan kaupun menghilang tiada kabar lagi.,.apa yang engkau hadapi apalagi yang menimpanya lagi, tiap hari hati ku resah dan gelisah memikirkan hal itu.."



"Waktu itu aku bersama nenek ku melihat tv tiba2 telpnku bergetar kupandang nmor yang muncul di layar tlpnku..nmr yang tak ku kenali... hallo sapaku waktu ku terima tlponnya. Dia pun menjawabnya... bergetar hatiku waktu ku dengar suaranya... kudengar dia bercrita... sesekali kita bercanda, menggoda... Diapun cemburu waktu dia tau ku punya temen lelaki..tiba2 Dia bertanya kepdaku adakah lelaki lain menyayangiku..? aku pun terdiam, aku tak tahu apa maksudnya dia tanya begitu pada ku... sepertinya dia tak main_main. Dia bertanya sungguh_sungguh, tak bercanda lagi..."



"Tiba_tiba kau bilang maafkan aku.. dan engkau terdiam.. akupun bertanya..apa salahmu.. dia tetap terdiam. Berkali_kali kau ucapkan kata itu. Semakin aku tak tahu apa maumu begitu.. Berdebar hati ini... dengan perlahan aku tanya lagi ada apa.? ada apaa..? mengapa kau bilang begitu...? ada apa dengan dirimu...? kau menangis berbagai kesimpulan kau bilang... begitu kencangnya rasa ini bergetar... semakin ku paksa bertanya semakin pedih hati ini... menahan rasa."



"Air mata yang ku tahan begitu deras mengalir dipipi dalam hatiku bertanya tanya dan apa yang dia katakan hal yang sangat tak kuinginkan aku takut mendengarkan bila dia berkata....itu. Aku berusaha tegar dan diam mendengarkan dia berbicara...beberapa kali kupujuk dia..sepertinya dia bingung harus jujur.. kepadaku... tiba_tiba dia mulai berkata lagi waktu aku terdiam... dia bilang maafkan aku, ini salahku ini dosaku, ku telah menduakan cintamu dan membohongimu.. Ku tahan isakan tangis, hanya terdengar sesenggukan.. aku terdiam

Dan tetap menangis.. aku tanya lagi dengan pelan_pelan. apa yang kamu lakukan..? kesalahan apa yang kau buat...? kau menangis seketika itu"

"Padahal aku sudah tak tahan pengen tahu mengapa setega itu... dia bilang ini bukan kemauanku, ini bukan yang ku mau.. Dan dia bilang sudah menikah bulan lalu... Aku pun lemas mendengarkan cerita itu... jerit tangisku tak terbendung lagi dan menjerit tak berdaya..gemetar seluruh tubuh ini kusandarkan didinding dan duduk dilantai... Goyah sudah pendirianku,.. Kutelan pahit kenyataan ini... Sungguh ku tak percaya semua ini terjadi padaku... sungguh seperti tertusuk pisau hati ini.. Sakit tak tertahankan... mengapa ya.. Alloh, aku harus menghadapi kenyatan getir ini.. Ya Alloooh, berikan jalanku untuk melewati kenyataan ini"



"Berat memang melepaskannya tapi aku merelakannya.. gak ada dendam di hatiku untuknya... aku hanya berdo'a semoga dia bahagia dengan pilihannya.. ihklas hati ini melepasnya."



"Biar kubalut luka di hati ini... walau butuh waktu lama, ku tak akan mengiba, ku akan berusha berdiri walau seorang diri. Mungkin dia dan aku tak dijodohkan bersama. Semoga saja semua ini yang terbaik buat aku dan dia.."



"Biar saja dengan berlalunya pengalaman ini, semoga kutemukn hal baru dalam hidupku, semoga lebih bahagia..lagi. Aku yakin Alloh takkan memberikan cobaan yang lebih dari batas kemampuanku. Kusandarkan hati ini kepadamu ya Alloh.."

kenangan masa bersama dulu.



KISAH SEJATI Ku(nyata)

PENANTIAN MEMBUAHKAN LUKA, YA..... penantian tak terlupakan.